Menunggu Langit Terbakar Hilal
Aku katakan pada rembulan:
Ya . . .
Sama dengan pijarmu malam ini
Tertutup belukar langit kelam kelabu
Suara suara terdengar berat
Angin dan udara pun berat
Pada ayat-ayat suci sama kita berharap
Juga sama sepertimu
Aku menabrak kabut kukuh buta
Ya . . .
Malam ini kita sama redup
Enggan menangis enggan merintih
Menunggu bulan baru setelah penghabisan
Dan langit merah kala belukar di langit dibersihkan
Ya . . .
Bagaimanapun juga, tetap berat menunggu
Tetap berat
( sumber :http://duniabaca.com/)
Contoh Puisi Ramdahan terbaru 2017 berjudul Menunggu Langit Terbakar Hilal
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.